Review Film The Idea of You 2024 – Romansa Dewasa yang Menggugah

mirandamovies.netFilm romantis satu ini langsung jadi bahan obrolan hangat begitu tayang. Bukan cuma karena ceritanya yang bikin baper, tapi juga karena chemistry dua pemeran utamanya yang sukses bikin penonton senyum-senyum sendiri sepanjang film. “The Idea of You” (2024) datang sebagai pengingat bahwa cinta bisa datang di saat yang paling nggak terduga — dan kadang, di usia yang nggak pernah kita kira.

Sebagai penonton yang udah nonton berbagai genre, gue sempat skeptis soal film ini. Tapi begitu masuk 10 menit pertama, langsung terasa bahwa ini bukan sekadar romansa biasa. Ada vibe modern yang kuat, narasi yang dekat dengan realita sosial saat ini, dan visual yang super nyaman dilihat. Di artikel ini, gue bakal bahas tuntas kenapa film ini wajib banget masuk list tontonan kamu akhir pekan ini.

Cerita yang Menabrak Batas Usia dan Status

“The Idea of You” diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Robinne Lee. Ceritanya tentang Solène, seorang ibu berusia 40-an yang nggak sengaja jatuh cinta sama Hayes Campbell, vokalis boyband terkenal berusia 24 tahun. Awalnya mereka cuma ketemu karena urusan anak Solène yang ngefans berat sama band-nya, tapi dari situ justru tumbuh kedekatan yang bikin hubungan mereka berkembang ke arah yang lebih dalam.

Film ini dengan berani menyentuh topik cinta beda usia dari sudut pandang yang jarang diangkat: perempuan yang lebih tua. Biasanya yang kayak gini cuma terjadi sebaliknya. Tapi di sini, penonton diajak melihat betapa rumitnya perasaan cinta saat dihadapkan dengan tuntutan sosial, peran sebagai ibu, dan ekspektasi publik. Unik dan fresh!

Anne Hathaway Bener-Bener Bersinar

Salah satu kekuatan utama film ini jelas ada di akting Anne Hathaway. Sebagai Solène, dia tampil anggun, matang, dan emosional tanpa terlihat dramatis berlebihan. Lo bisa ngerasain banget gimana dia menahan diri, mencoba tetap jadi ibu yang bijak, tapi juga jatuh cinta sepenuhnya kayak gadis remaja.

Chemistry-nya bareng Nicholas Galitzine (yang meranin Hayes) juga dapet banget. Mereka kelihatan alami banget, bahkan di adegan-adegan yang emosional atau awkward sekalipun. Ada kesan bahwa mereka benar-benar nyaman satu sama lain, dan itu bikin ceritanya makin terasa nyata.

Visual dan Nuansa yang Stylish Banget

Film ini juga memanjakan mata. Dari rumah Solène yang minimalis elegan, hingga backstage konser dan pemandangan eksotis saat mereka jalan-jalan bareng, semuanya terasa estetik dan stylish. Rasanya seperti nonton film drama romantis yang digabungin sama fashion editorial — indah dan penuh detail.

Soundtrack-nya pun nggak main-main. Lagu-lagu yang dibawakan Hayes dan band-nya terasa autentik, nggak kayak boyband fiktif biasa. Bahkan beberapa lagu bisa masuk playlist favorit kamu karena catchy dan relevan sama jalan cerita.

Dialog yang Ngena dan Emosional

Salah satu kekuatan lainnya adalah dialog yang realistis dan penuh emosi. Penulis naskahnya berhasil bikin percakapan yang terasa intim tapi nggak lebay. Banyak momen yang bikin penonton mikir, apalagi soal bagaimana perempuan dewasa melihat cinta dan keinginannya — yang sering kali dikubur demi peran sebagai ibu atau ekspektasi orang sekitar.

Ada satu adegan yang cukup menyentuh, saat Solène bilang, “For once, I want to do something just for me.” Kalimat sederhana tapi dalam banget, karena banyak perempuan (dan juga pria) yang pernah merasa kehilangan diri sendiri di tengah rutinitas dan tuntutan hidup.

Isu Realistis di Balik Cerita Cinta

Walau ini film romansa, tapi “The Idea of You” nggak cuma jualan cinta-cintaan aja. Ada isu sosial yang disisipkan dengan halus, mulai dari tekanan media, stigma terhadap perempuan yang menjalin hubungan dengan pria lebih muda, hingga bagaimana publik membentuk persepsi berdasarkan usia dan gender.

Film ini secara nggak langsung mengajak kita buat lebih terbuka sama konsep cinta yang nggak konvensional. Bahwa cinta sejati nggak harus selalu sesuai ‘pakem’ masyarakat, dan bahwa semua orang punya hak buat bahagia — apapun usianya.

Kekurangan? Ada, Tapi Nggak Fatal

Meski banyak sisi positifnya, film ini juga punya kekurangan kecil. Salah satunya adalah beberapa transisi waktu yang terasa agak cepat, sehingga ada bagian cerita yang kayak lompat-lompat. Beberapa karakter pendukung juga kurang dieksplorasi, padahal mereka bisa kasih lapisan cerita tambahan yang menarik.

Tapi secara keseluruhan, kekurangan itu nggak terlalu mengganggu dan masih bisa dimaklumi. Karena pesona visual, alur cerita utama, dan penampilan aktor-aktrisnya benar-benar kuat.

Untuk Siapa Film Ini Cocok?

Kalau kamu suka film romansa dengan sentuhan dewasa dan konflik emosional yang relevan, “The Idea of You” jelas wajib kamu tonton. Film ini cocok buat penonton yang udah lelah sama romcom remaja yang itu-itu aja, dan pengin lihat kisah cinta dari perspektif yang lebih realistis dan berani.

Dan buat yang udah baca bukunya, film ini bisa jadi pelengkap yang menyenangkan. Ada beberapa perbedaan tentu aja, tapi adaptasinya cukup memuaskan secara keseluruhan.

Kesimpulan: Bukan Sekadar Film Romantis

“The Idea of You” (2024) bukan cuma film cinta biasa. Dia hadir dengan keberanian mengangkat cerita yang jarang tersentuh, didukung oleh akting memukau, visual yang manis, dan pesan emosional yang dalam. Sebuah tontonan yang mengajak kita buat melihat cinta dari sisi yang berbeda — dan mungkin, bikin kita bertanya, “Apa aku juga berani mencintai tanpa peduli omongan orang?”

Film ini udah bisa ditonton di Prime Video, jadi jangan sampai kelewatan. Buat kamu yang pengin baca review film lainnya, mampir terus ke mirandamovies.net ya!